Senja di Tampomas

Sepoi angin membelai pucuk cemara
Burung berkicau mengiringi dengan syahdunya
Menyaksikan perjalan kisah tentang kita
Penuh lika liku dengan kelucuan jua

Untukmu panutan jiwa
Rasa itu masih rapi terpelihara
Rindu itu takkan habis tergerus masa
Wajahmu masih begitu jelas di pelupuk mata

Hadirmu yang begitu tiba-tiba
Dalam balutan kerinduan yang sama
Saling melihat tanpa mampu berkata
Menyunggingkan senyumku menuju senja

Harapku
Tak ada lagi ragu
Mari berjalan bersamaku
Menjelajahi dunia tanpa bisu

Mungkin tak berani berjanji
Sehingga tak mungkin mengingkari
Tapi peganglah kata-kataku ini
Harimu akan selalu sehangat mentari pagi